gravatar

Perintah Dasar Linux

Berikut ini adalah perintah-perintah dasar Linux :
#adduser
Menambah pengguna.
#apropos topic
Menampilkan bantuan manual berdasarkan topik.
#bunzip2 [filename].bz2
Meng-uncompress file dengan format (*.bz2) dengan utiliti “bzip2″, digunakan pada file yang besar.
#cat /proc/cpuinfo
Cpu info. Melihat file pada /proc directori yang bukan merupakan file nyata (not real files).
#cat /proc/filesystems

Melihat filesystem yang digunakan.
#cat /proc/interrupts
Melihat alamat interrupt yang dipakai.
#cat /etc/printcap
Melihat printer yang telah disetup
#cat /proc/version
Versi dari Linux dan informasi lainnya.
#cd [directory]
Change directory. Menggunakan “cd” tanpa nama direktori akan menghantarkan anda ke home direktor. Dan “cd -” akan menghantarkan anda ke direktori sebelumnya.
#cp [source] [destination]
mengcopy suatu file. contohnya : cp /home/sleepholic/Desktop/Joomla.zip /opt/lampp/htdocs/ .Ini berarti saya mengcopyfile Joomla.zip yang ada di desktop ke folder htdocs di lampp.
#clear
Membersihkan Layar
#dmesg
Mencetak pesan-pesan pada waktu proses boot.(menampilkan file: /var/log/dmesg).
#du / -bh
(=disk usage) Melihat secara detil pemakaian disk untuk setiap direktori, dimulai dari root (in human legible form).
#df -h
(=disk free) Melihat informasi pemakaian disk pada seluruh system (in human-readable form).
#date
Mencetak atau merubah tanggal dan waktu pada komputer, contoh merubah tanggal dan waktu ke 2000-12-31 23:57 dengan perintah; date 123123572000
#echo $PATH
Melihat isi dari variabel “PATH”. Perintah ini dapat digunakan untuk menampilkan variabel environmen lain dengan baik. Gunakan “set” untuk melihat environmen secara penuh.
#finger [username]
Melihat informasi user, coba jalankan; finger root
#free
Informasi memory (dalam kilobytes).
#gimp
Program image editor yang sangat bagus, bisa disamakan dengan Adobe Photoshop, yang membedakan adalah program ini gratis.
#gunzip [filename].gz
Meng-uncompress sebuah file zip (*.gz” or *.z). dengan menggunakan gzip (juga zip atau compress) jika anda menginginkan mengompress file.
#halt
reboot (sebagai root) Halt atau reboot mesin. Lebih simple dari perintah di atas.
#hostname
Menampilkan nama local host (mesin dimana anda sedang bekerja). Gunakan perintah ” netconf”(sebagai root) untuk merubah nama host dari mesin tersebut, atau edit file /etc/hosts.
#id [username]
Mencetak user id (uid) atau group id (gid).
#last
Melihat user sebelumnya yang telah login di komputer.
#less [filename]
Melihat suatu file layar per layar, dan tekan tombol “q” apabila ingin keluar.
#locate [filename]
Mencari file dengan string “filename”. Sangat mudah dan cepat dari perintah di atas.
#lynx file.html
Melihat file html atau browse ke net dengan text mode, dimana gambar/image tidak dapat ditampil-kan, tapi lynx adalah suatu browser yang sangat   cepat, sangat berguna bila anda hanya menginginkan suatu artikel tanpa image.Contoh : lynx google.com  .anda akan menikmati google di terminal.
#man [topic]
Menampilkan daftar dari sistem manual pages (help) sesuai dengan topic. Coba “man man”. lalutekan “q” untuk keluar dari viewer. Perintah “info topic” Manual pages dapat dibaca dilhat dengan cara “any_command –help”.
#ln -s [source] [destination]
Membuat Simbolic Links, contoh ln -sf /usr/X11R6/bin/XF86_SVGA /etc/X11/X, membuat Simbolic link dari file XF86_SVGA ke X
#ls
Melihat isi file dari direktori aktif. Pada linux perintah “dir” hanya berupa alias dari perintah “ls”. Untuk perintah “ls” sendiri sering dibuatkan alias “ls –color”, agar pada waktu di “ls” ditampilkan warna-warna sesuai dengan file-filenya, biasanya hijau untuk execute, dsb.
#ls -al
Melihat seluruh isi file pada direktori aktif beserta file hidden + attribute/permission filenya , lalu ditampilkan layar perlayar.
#lsmod
(as root) Melihat module-module kernel yang telah di load.
#mc
Menjalankan file manager, cepat dan bagus.
#mcopy [source] [destination]

Mengcopy suatu file dari/ke dos filesystem. Contoh mcopy a:autoexec.bat/junk .Gunakan “man mtools” untuk command yang sejenis: mdir, mcd, mren, move, mdel, mmd, mrd, mformat….
#minicom

Program Minicom (dapat dikatakan seperti “Procomm/Hyperterminal for Linux”).
#mkdir [directory]
Membuat direktori baru. contoh mkdir /home/sleepholic/Desktop/folderbaru .Ini berarti anda telah membuat folder baru di desktop dengan nama folderbaru.
#more
Untuk menampilkan sesuatu layar per layar. tambahkan perintah more dibelakang.Contoh : cp –help |more  .Maka help dari cp akan ditampilkan layar-per-layar.
#mv [source] [destination]
Memindahkan atau mengganti nama file. Contohnya : mv /opt/lampp/htdocs/joomla.zip /home/sleepholic/Desktop . ini aritnya anda memindahkan (cut) file joomla.zip ke Desktop .Untuk Rename : mv namaLama namaBaru . Contoh: mv Joomla.zip Project.zip .ini berarti anda mengganti nama joomla.zip menjadi project.zip
#pa axu
Melihat seluruh proses yang dijalankan,walaupun tanpa terminal control, juga ditampilkan nama dari user untuk setiap proses.
#pico [filename]
Edit suatu text file
#pico -w [filename]
Edit suatu text file, dengan menonaktifkan fungsi word wrap, sangat berguna untuk mengedit file seperti /etc/fstab.
#ping [ip address]
mengirim paket data ke ip address tujuan, yg berguna untuk mengecek komputer sedang aktif atau tidak.
#ps (=print status)
Melihat proses-proses yang dijalankan oleh user.
#pwd
Melihat direktori kerja saat ini (print working directory).
#rlogin server (=remote login)
Menghubungkan anda ke komputer lain. Loginname dan password, tetapi apabila account anda tersebut telah dipakai, maka anda akan mendapatkan pesan kesalahan pada password anda. Sangat tidak aman juga, gunakan ssh  sebagai gantinya. rsh server (=remote shell) Jalan lain untuk menghubungkan anda ke remote machine. Apabila login name/password anda sedang dipakai di remote mesin tsb, maka password anda tidak akan berlaku. Idem dengan rlogin, gantikan dengan ssh. ftp server Ftp ke mesin lain, ini sangat berguna untuk mengopy file ke/dari remote mesin. Juga tidak aman, gunakan scp dari keluarga ssh  sebagai gantinya.
#rm [files]
Menghapus file. Contoh rm /opt/lampp/htdocs/Joomla.zip ini berarti anda menghapus file Joomla.zip dalam folder /opt/lampp/htdocs/
#rmdir [directory]
Menghapus direktori yang telah kosong. Hanya bisa dilakukan untuk folder yang kosong. Contoh : rmdir /home/sleepholic/Desktop/folderbaru .Ini berarti anda menghapus folderbaru di Desktop.
#rm -r [files]
Recursive Remove, Menghapus file, direktori dan subdirektorinya. Tidak perduli apakah direktori/folder tersebut ada isnya atau tidak. apapun isinya akan terhapus. Hati-hati menggunakan perintah ini apabila anda login sebagai root, karena root dengan mudah dapat menghapus seluruh file pada sistem dengan perintah di atas, tidak ada perintah untuk undelete di Linux (belum)
#rwho -a
Melihat semua user yg login pada network anda. Layanan perintah rwho ini harus diaktifkan, jalankan setup sebagai root utk mengaktifkannya.
#set
Melihat environment dari user yang aktif.
#shutdown -h now
(sebagai root) Shut down sistem. Umumnya digunakan untuk remote shutdown. Gunakan untuk shutdown pada konsol (dapat dijalankan oleh user).
#sudo
masuk sebagai root/administrator dilinux ubuntu.
#tar -xvfz [filename].tar.gz
Meng-untar sebuah file tar sekaligus meng-uncompress file tersebut (*.tar.gz or *.tgz), untuk meletakkannya direktori yg diinginkan tambahkan option -C direktori, contoh tar -zxvf filename.tar.gz -C /opt (meletakkan file tersebut di direktori /opt.
#tar -xvf [filename].tar
Meng-untar sebuah file tar yang tidak terkompress (*.tar).
#telnet server
Untuk menghubungkan komputer kita ke komputer lain dengan menggunakan protokol TELNET. Gunakan nama mesin atau Nomor IP mesin, dan anda akan mendapatkan prompt login name dari mesin tersebut, masukkan passwordnya, oh ya .. anda juga harus punya account di mesin remote tersebut. Telnet akan menghubungkan anda dengan komputer lain dan membiarkan anda untuk mengoperasikanmesin tersebut. Telnet sangat tidak aman, setiapyang anda ketik menjadi “open text”, juga dengan password anda! Gunakan ssh alih-alih telnet untuk mengakses mesin secara remote
#time
Melihat jumlah waktu yg ditangani untuk penyelesaian suatu proses + info lainnya. Jangan dibingungkan dengan perintah “date”
#top
Melihat proses yang berjalan, dengan urutan penggunaan cpu.
#uname -a
Informasi system kernel anda
#unzip [filename].zip
Meng-uncompress file dengan format (*.zip) dengan utiliti “unzip” yang   kompatibel dengan pkzip for DOS.
#uptime

Melihat jumlah waktu pemakaian komputer oleh seseorang, terhitung proses reboot terakhir.
#who
Melihat user yang login pada komputer kita.
#whoami
Mencetak login name anda. untuk mengetahui anda terlogin dengan user apa.
* ket : kurung [ ] tidak usah ditulis dalam perintah.

Read More...
gravatar

Perakitan pc






PERAKITAN PC
Urutan Perakitan PC

Pengamanan
Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:
  • Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.

  • Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.

Langkah perakitan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :


1.
Pasang Prosesor pada MB kemudian setting kecepatan clock sesuai dengan motherboard yang digunakan. Kemudian kita lakukan setting jumper pada Motherboard sesuai dengan spesifikasi komponen dan konfigurasi motherboard yang akan digunakan dengan mengacu pada manual book motherboard dan komponen lainnya.
2.
Pasang Memory Card pada slotnya dan Pasang VGA Card pada slot ekspansi. Jangan sampai terbalik!
3.
Pasang Konektor Power Supply ke Motherboard sesuai dengan aturan pemasangannya
4.
Siapkan Monitor dan pasang konektor powernya ke PS dan konektor data ke VGA card.
5.
Nyalakan komputer,jika tampilan blank, Lihat troubleshooting 1. jika tampilan BIOS startup muncul lanjutkan tahap selanjutnya :


6.
Pasang Hardisk, Floppy Disk, dan CD-ROM. Lihat Aturan pemasangan Installasi Hardisk
7.
Pasang Card ekspansi lainya seperti SoundCard, LAN Card, Modem dll. Lihat aturan pemasangan Multimedia card
8.
Pasang Konektor Tombol dan Lampu pada casing ke motherboard. Lihat pada manual book motherboard
9.
Nyalakan komputer, jika tampilan blank atau error, Lihat troubleshooting 2 . jika tampilan BIOS startup muncul lanjutkan tahap selanjutnya :


10.
Tekan Del pada keyboard untuk masuk ke BIOS. Lakukan setting BIOS
11.
Siapkan Startup Disk atau Bootable CD
12.
Install Operating Sistem
13.
Install driver-driver untuk hardware.
Perlu dicatat bahwa penggunaan semua komponen tambahan harus memiliki spesifikasi yang cocok terhadap motherboard. Setelah kelima komponen terpasang, tampilan BIOS akan tampil pada monitor yang menandakan seluruh komponen bekerja dengan baik. Setelah itu baru kita memasang seluruh komponen ke dalam casing komputer. Secara detail, hal-hal yang harus kita perhatikan dalam penginstalan hardware terutama bagi para pemula adalah sebagai berikut :
Saat membeli hardware apapun terutama motherboard usahakan untuk mendapatkan juga Buku Manualnya. karena petunjuk tersebut sangat penting pada saat merakit atau troubleshooting. Baca dulu seluruh isi manual book pada sebelum melakukan perakitan.
Pemasangan Power Supply dan Connectornya
Dalam pemilihan power supply, kita harus perhatikan besarnya daya yang dapat ditampung PowerSupply. di pasaran biasanya rating daya berkisar antara 250 Watt, 300 Watt, dan 350 Watt. Untuk komputer generasi Pentium IV, Pada casingnya sudah tersedia PS dengan daya sebesar 350 Watt. Perhatikan juga setting tegangan kerja sesuai dengan supply tegangan rumah (biasanya 220V-230V).
Saat ini dikenal dua jenis Power Supply yaitu AT dan ATX. Pada PS AT, Bentuk konektor yang menuju motherboard bentuknya terbagi menjadi dua bagian. Dalam pemasangannya tidak boleh terbalik. Untuk memudahkannya, usahakan kabel yang berwarna hitam berada di tengah-tengah konektor. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar konnektor AT
Power Supply ATX dioperasikan secara Semi Otomatis, artinya saat komputer Shut Down, secara otomatis PS mati tanpa kita harus memijit tombol Power. Bentuk konektornya lebih rapih dibandingkan AT dan tidak dimungkinkan pemasangan konektor terbalik. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar konnektor ATX
Setting Jumper pada Motherboard
Di dalam sebuah motherboard kita dapat menemukan banyak sekali jumper-jumper yang fungsinya cukup beragam. Pada bagian ini kita membahas mengenai jumper yang fungsinya mengeset besarnya clock prosesor yang digunakan. Jika kita melihat tampilan kecepatan clock prosesor kita pada saat booting, maka informasi tersebut bukan berasal dari si prosesor melainkan dari motherboard yang telah kita setting jumpernya. Dalam hal ini jumper yang kita gunakan adalah jumper setting FSB(Front Side Bus) dan jumper Ratio/Multiplier/Perkalian. Bentuk, letak, dan kode jumper tadi sangat beragam tergantung jenis motherboard.
Bus Clock/Front Side Bus(FSB)/Frequensi menunjukan besarnya frequensi kecepatan tranfer pada lalu lintas data di bus data pada motherboard, dan digunakan satuan Mhz. Contoh: 55Mhz, 66Mhz, 100Mhz, 133Mhz dsb.
Ratio/Multiplier/Frequensi merupakan faktor pengali atau perbandingan antara kecepatan tranfer data pada prosesor dengan kecepatan tranfer data pada bus data motherboard. Contoh: 1X, 2X, 2,5X dsb.
Prosesor ID = Bus Clock X Ratio
Dengan rumus di atas maka kita mendapatkan besarnya Prosesor ID atau kecepatan nyata prosesor dalam beroperasi. Dalam penentuan Prosesor ID ini, diusahakan sebisa mungkin digunakan Nilai FSB yang paling besar karena parameter ini menentukan kecepatan motherboard dalam transfer data. Penetuan Prosesor ID ini sifatnya coba-coba, jadi tidak ada parameter yang pasti untuk digunakan, jadi kita harus menetes kestabilan komputer pada beberapa settingan kita sehingga didapatkan hasil yang optimal. Jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bekerja secara stabil kita jangan ragu untuk mengubah konfigurasi paramater dan hal tersebut tidak akan merusak prosesor atau motherboard. Perlu dicatat bahwa setting jumper dibatasi oleh kemampuan kerja dari motherboard dan prosesor yang digunakan.

Tabel keterangan mengenai jumper FSB dan Multiplier biasanya kita dapatkan pada badan Motherboard atau buku manualnya.


Contoh Penerapan :
Kita membeli Prosesor PI 200 Mhz dan motherboard yang memiliki tabel keterangan jumper FSB dan Ratio sebagai berikut :

JP 1
FSB
1-2
25 Mhz
1-3
50Mhz
2-3
100 Mhz
JP 2
Ratio
1-2
2 X
1-3
2,5 X
2-3
4 X

Untuk mendapatkan Prosesor ID, kita memiliki dua buah alternatif konfigurasi sebagai berikut :
FSB X Ratio = Prosesor ID
1. 100Mhz X 2 = 200 Mhz
2. 50Mhz X 4 = 200 Mhz

Kita harus memilih nilai FSB terbesar, sehingga kita akan memilih alternatif pertama yaitu dengan menghubungkan pin 2-3 pada Jumper JP1 dan menghubungkan pin 1-2 pada JP2. Jika konfigurasi ini tidak stabil, maka kita dapat memilih alternatif kedua.

Pada beberapa motherboard terbaru, setting clock prosesor ini dilakukan tanpa jumper atau jumperless, dimana kita melakukan settingan di dalam BIOS. Settingan ini biasanya tidak bisa melampaui kemampuan prosesor dan motherboard sehingga jarang sekali terjadi kesalahan setting.
Kesalahan setting jumper ditandai dengan gejala sebagai berikut :
- Komputer tiba-tiba hang saat digunakan untuk program yang cukup berat.
- Pada saat booting, tidak ada tampilan yang muncul (blank).
- Tampilan besarnya Clock Prosesor saat booting tidak sesuai dengan besarnya settingan kita.

OverClocking
Pada dasarnya overclocking ini sama dengan setting Prosesor ID, tetapi settingan kita menghasilkan clock prosesor yang lebih besar dari defaultnya. Hal ini sebenarnya tidak selalu berhasil pada jenis motherboard dan prosesor tertentu karena sekali lagi tergantung kemampuan masing-masing. Dapat juga kita jumpai jenis-jenis motherboard yang support pada proses overclocking dimana disediakan setting jumper yang konfigurasinya sangat beragam.
Proses overclocking yang terlalu besar menyebabkan komputer tidak stabil dan selalu mengalami hang pada saat digunakan. Prosentase peningkatan clock ini biasanya tidak dapat terlalu besar dari nilai defaultnya, sehingga dinilai tidak terlalu signifikan dalam meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan.
Installasi Hardisk
Pada saat ini hardisk memiliki kapasitas data yang cukup besar (20 s/d 80 Gigabyte) sehingga untuk mengatur penggunaan dan alokasi kapasitas hardisk, kita membaginya dalam beberapa disk yang disebut Hardisk partition. Dengan mempartisi harddisk kita dapat mengatur penempatan data berdasarkan jenisnya pada tempat yang kita inginkan. Agar harddisk dapat dikenali maka harus ada file sistem yang disimpan pada Track 0 atau disebut master boot record. File sistem ini terdiri dari tiga file (msdos.sys, command.com, io.sys) yang dapat dimasukkan ke harddisk pada saat memformat.
Secara prinsip proses partisi adalah sebagai berikut :
C:\




Primary
D:\

Logical 1
E:\
Logical 2
Extended

Contoh Peta Partisi Harddisk
Kita asumsikan Kotak disamping ini mewakili kapasitas sebuah hardisk. Warna Kuning menunjukkan kapasitas seluruh haddisk awal yang belum dipartisi, kita asumsikan isinya sebanyak 100%.
Kita mempartisi Hardisk menjadi dua bagian yaitu Primary(Biru) dan Extended(Hijau) yang masing-masing besarnya 50%. Disk primary akan secara otomatis dinamai dengan drive C:\ dan dapat langsung digunakan mengisi data. Disk C: ini merupakan disk utama tempat penyimpanan OS atau file-file sistem.
Drive Extended belum dapat digunakan kecuali kita membuat Drive Logical(Ungu dan Oranye). Pada contoh kita membagi dua drive extended sehingga didapat drive D:\ dan E:\ yang kapasitas totalnya sama dengan kapasitas drive extended. Dari contoh kita ambil Logical 1 sebesar 40% dan Logical 2 sebesar 60% dari kapasitas drive extended.
Untuk melakukan instalasi Harddisk, kita asumsikan bahwa kita baru membeli sebuah harddisk. Kemudian kita menjalankan langkah-langkah berikut sehingga harddisk dapat kita gunakan :


1.
Pasang kabel data dan kabel power ke harddisk, usahakan memasang harddisk pada konektor Primary Master pada IDE 0
2.
Siapkan Bootable CD atau Startup Disk.
3.
Saat Booting masuk ke BIOS dan deteksi harddisk terlebih dahulu. Lihat BIOS Setting
4.
Ubah Boot Sequence pada BIOS sehingga CD-ROM drive pada urutan pertama jika kita menggunakan Bootable CD, atau drive A:\ pada urutan pertama jika menggunakan startup disk. Lihat BIOS Setting
5.
Booting dari A:\ atau CD-ROM drive, pilih option Bootable with CDROM support. hal ini agar kita dapat menggunakan CD-ROM pada DOS.
6.
Ketik A:\FDISK untuk mempartisi harddisk.
7.
Pilih sistem allokasi haddisk dengan FAT32. Lihat penjelasan mengenai sistem FAT 32
8.
Restart komputer sehingga hasil partisi dapat digunakan.
9.
Format seluruh drive hasil partisi ( Ketik A:\ format c: /s) untuk memformat primary disk dan mengcopy file sistem.
10.
Masukkan CD-ROM master Windows kemudian ketikkan setup untuk menginstall Windows


Read More...

BUKU TAMU


ShoutMix chat widget

Postingan Populer